Lakukan 10 Cara Ini Agar Kamu Tidak Menjadi Target Hacker Saat Online

Tahukah kamu jika semua yang kita lakukan saat online ternyata meninggalkan jejak digital? Misalnya kita mencari sesuatu di Google, memeriksa email, menonton video, mengklik situs web, semua yang kita lakukan akan meninggalkan jejak. Nah, para hacker di luar sana atau para mata-mata dapat menggunakan jejak digital tersebut untuk memantau segala aktivitas yang kita lakukan secara online.


Meski ada ancaman serius mengenai pembobolan informasi pribadi di internet melalui jejak digital, untungnya ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk melindungi privasi sekaligus menghentikan spyware dan pelacakan online. Bagaimana caranya? Yuk, simak uraian berikut ini.

Lakukan 10 Cara Ini Agar Kamu Tidak Menjadi Target Hacker Saat Online


1. Melindungi Privasi Saat Online


Masalah utama terkait keamanan privasi adalah akibat kesalahan orang itu sendiri. Mulai dari lupa untuk logout dari akun media sosial, terlalu berlebihan dalam memberikan informasi diri, dan lain sebagainya. Terkadang kebiasaan sepele tersebut bisa menjadi berisiko bila kita dihadapkan dengan ancaman serius yang dapat ditimbulkan oleh hacker.

Ada beberapa aturan untuk menjaga privasi saat online, salah satunya adalah jangan membuka atau mengunduh file apa pun itu di internet tanpa mewaspadainya, bahkan jika file tersebut terlihat tidak mencurigakan sama sekali. Sering kali, Spyware akan menggunakan cara sederhana untuk masuk ke komputer pribadi atau perangkat seluler, yakni dengan membagikan tautan mereka di internet dan menunggu target akan mengakses atau minimal mengklik tautan tersebut.

2. Gunakan Browser Ekstensi Khusus


Aplikasi browser merupakan penghubung utama untuk sebagian besar aktivitas online. Setiap harinya ada berbagai komunikasi data yang melewati browser, pastinya hal ini menjadikannya titik awal untuk meningkatkan keamanan privasi agar tidak menjadi target hacker dan mata-mata. Menggunakan ekstensi sebagai alat bantu untuk mengamankan informasi pribadi dan mencegah mata-mata merupakan prioritas utama.

Di bawah ini merupakan beberapa ekstensi yang paling banyak digunakan oleh komunitas peduli privasi untuk melindungi informasi pribadi mereka di internet. Semua ekstensi di bawah ini sebagian besar telah support pada browser modern, termasuk Chrome, Opera, dan Firefox.

HTTPS Everywhere: ekstensi ini dibuat oleh Electronic Frontier Foundation (EFF) yang berguna untuk memaksa sejumlah situs populer menggunakan koneksi aman.

Privacy Badger: ekstensi ini juga dibuat oleh EFF, fungsinya untuk memblokir iklan yang sifatnya spam, memblokir aktivitas spying, dan membantu mencegah browser menyimpan jejak aktivitas.

NoScript: ekstensi ini merupakan salah satu yang paling fenomenal sebagai anti-tracking untuk browser Firefox.

Disconnect: Ekstensi ini berfungsi sebagai **tool privasi*, yang membantu mencegah kebocoran data dan menjaga agar informasi tetap aman.

3. Gunakan Search Engine yang Tidak Melacak Aktivitas Pengguna


Hampir mesin pencarian lainnya di luar sana, termasuk Google, Yahoo, dan Bing, menyimpan catatan permintaan pencarian yang ekstensif. Jadi, kapan pun kita mengetik sesuatu ke Google pencarian, informasi tersebut akan disimpan dan diaktifkan sesuai dengan jenis browser dan alamat IP yang kita miliki. Informasi yang didapat dengan melacak aktivitas pengguna tersebut dapat digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Sebenarnya ada beberapa solusi untuk menghindari pelacakan*, yang dilakukan oleh mesin pencari populer. Salah satunya adalah menggunakan mesin pencari yang lebih menjaga privasi. DuckDuckGo adalah salah satunya. Mesin pencari tersebut sangat populer saat ini dan diklaim **tidak akan pernah menyimpan informasi pribadi, tanpa iklan, bahkan tidak akan pernah melacak aktivitas pengguna. Jadi, DuckDuckGo dapat menjadi mesin pencari alternatif yang bisa dipilih jika ingin aman dari pencurian privasi di internet.

4. Mengganti Layanan Email yang Lebih Aman


Sebuah email layaknya seperti mengirim surat melalui kantor pos, yakni siapa pun juga bisa melihat isinya dan membacanya. Cara termudah untuk melindungi isi surat yang dikirim adalah dengan memasukkannya ke dalam amplop. Nah, terkait masalah digital, ini berarti sama halnya dengan menambahkan sebuah enkripsi di dalam surat yang dikirim melalui email, bahkan para hacker profesional pun akan mengalami kesulitan untuk melihatnya.

Ada beberapa layanan email yang menawarkan enkripsi end-to-end dan privasi data seperti di bawah ini yang bisa menjadi pilihan alternatif demi keamanan privasi.

ProtonMail: ProtonMail saat ini diklaim sebagai penyedia layanan email terenkripsi terbaik dan paling disukai.

Lavabit: merupakan penyedia email terenkripsi yang handal dengan ,,fitur privasi yang lengkap**.

Tutanota: sebagai layanan email pendatang baru dengan fitur yang tak kalah bagus untuk melindungi keamanan privasi.

5. Mengganti Layanan Chat yang Lebih Aman


Ada banyak aplikasi chatting yang memiliki masalah terkait pelanggaran privasi dan mungkin saja saat ini kalian sedang menggunakan aplikasi tersebut. Nah, jika kalian memerlukan aplikasi chatting yang lebih aman lagi, cobalah salah satu daftar di bawah ini yang dapat menjadi alternatif terbaik untuk dipilih.

Bleep: merupakan aplikasi chatting pribadi yang dibuat BitTorrent. Aplikasi ini memanfaatkan komunikasi peer to peer sehingga akan membuat kesulitan hacker yang ingin mencuri informasi.

Semaphor: merupakan aplikasi chating yang memiliki fitur layanan encrypted group dan file sharing.

Jitsi: aplikasi alternatif Skype yang lebih aman karena menawarkan video chat yang terenkripsi.

6. Gunakan Antivirus


Meski ada banyak program antivirus di luar sana, namun tidak semuanya benar-benar dapat memberi perlindungan dari virus dan spyware. Bahkan, para pengguna yang sangat berhati-hati pun dapat terkena ancaman virus sewaktu-waktu, itulah mengapa program antivirus yang bagus bisa menjadi sangat berguna saat ini.

Sayangnya, kita tak terlalu dapat hanya mengandalkan antivirus populer yang bertebaran di Internet, seperti Avast atau AVG. Sama halnya bagi pengguna Windows, program antivirus bawaan seperti Defender juga bukan satu-satunya pilihan aman yang tersedia saat ini.

Jika ingin memilih program antivirus yang aman, pilih yang bersifat open-source, karena kita dapat melihat bagaimana kode-kode di dalamnya dibuat, sehingga kita bisa melihat sendiri apakah program tersebut benar-benar aman atau disusupi oleh fungsi abnormal seperti melacak aktivitas pengguna dan lain sebagainya. Gunakan aplikasi Clamwin yang selain gratis, juga bersifat open source agar lebih aman untuk digunakan.

7. Gunakan Tor Browser


Jaringan Tor dibangun demi keperluan anonimitas, yakni bekerja dengan mengenkapsulasi data dalam lapisan enkripsi dan meneruskan informasi tersebut melalui serangkaian kode. Banyak proses yang akan dilalui setiap kode tersebut, maka dari itu hal ini memungkinkan komunikasi digital yang terjadi tidak akan meninggalkan jejak apa pun secara langsung, sehingga sepertinya mustahil bagi para hacker untuk dapat melacak aktivitas kita.

Kita dapat menggunakan browser Tor untuk memanfaatkan keamanan dan anonimitas yang diberikannya. Konsekuensinya kita tidak akan dapat mengakses konten dengan dukungan JavaScript, ActiveX, Java, dan selain itu mengakses internet menggunakan Browser Tor akan jauh lebih lambat daripada browser biasa, hal ini dikarenakan proses enkripsi yang diberikan oleh jaringan tersebut.

8. Gunakan VPN


Salah satu cara paling ampuh untuk memastikan privasi tetap aman saat online adalah menggunakan jaringan virtual pribadi (VPN). Hal ini dikarenakan VPN seperti layaknya terowongan di antara perangkat komputer dan internet.

Alih-alih mengirimkan data mentah yang tentunya dapat dikumpulkan oleh ISP dan hacker, VPN akan mengenkripsi semuanya dan mengirimkannya ke server yang tersebar di seluruh dunia. Jadi, informasi pribadi tidak akan dilampirkan pada lalu lintas asli secara langsung, atau bahkan jika hal itu dilakukan, VPN tetap akan melakukan proses enkripsi untuk memastikan data tersebut tetap aman.

9. Migrasi ke Sistem Operasi Alternatif yang Lebih Aman


Memang melakukan migrasi ke sistem operasi yang baru bukanlah pekerjaan yang mudah, namun perlu diketahui bahwa banyak sumber yang mengatakan jika Windows dan MacOS terbukti telah membocorkan data pengguna dan menyediakan backdoor untuk pihak-pihak tertentu dalam mengamati aktivitas pengguna. Selain itu, sistem operasi Windows juga sangat rentan terhadap spyware.

Sebagai pilihan alternatif agar menghindari usaha mata-mata oleh sistem operasi saat ini, cobalah gunakan yang lebih aman seperti Linux. Distribusi Linux yang sifatnya open source dibangun oleh orang-orang yang peduli akan keamanan privasi.

Berikut sistem operasi Linux yang bisa menjadi pilihan alternatif terbaik pengganti Windows.

Ubuntu: merupakan salah satu distro Linux paling user-friendly yang pernah dibuat.

Linux Mint: merupakan distro Linux yang menciptakan lingkungan dekstop tradisional dengan fokus terhadap kemudahan penggunaan.

10. Gunakan Tails OS


Tails adalah sistem operasi live paling ringan yang dibangun dengan tujuan melindungi privasi pengguna. Sistem operasi ini dapat dimuat di *,DVD, Kartu SD, atau Flashdisk**. Sistem operasi Tails juga menggunakan enkripsi untuk mengacak setiap data yang dikirimkan ataupun diterima oleh perangkat. Tails juga memanfaatkan jaringan Tor dan Browser Tor di dalamnya sehingga dipastikan penggunaannya lebih aman dari para hacker yang ingin melacak aktivitas kita.

Tails OS sebenarnya tidak dibuat untuk penggunaan komputer sehari-hari. Namun, jika kalian memiliki pekerjaan sensitif dan ingin memastikan keamanan dan tingkat privasi yang lebih tinggi lagi, maka sistem operasi Tails adalah jawaban terbaik untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Itulah 10 cara yang bisa kita lakukan supaya terhindar dari target hacker saat online. Jangan lupa bagikan informasi atau berikan pendapat kamu di kolom komentar di bawah ini. Semoga bermanfaat!
Share on Google Plus
Adverticement - Match Content

0 comments:

Post a Comment