Tips Cicil Rumah Bagi Pekerja Gaji Rp5 Juta

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) 




sampai hari ini masih terus diminati konsumen karena menawarkan sejumlah keuntungan, diantaranya biaya awal yang tidak besar. Calon debitur hanya diminta melengkapi dokumen termasuk sudah melunasi uang muka rumah kepada pengembang.


Nah, bagi Anda yang ingin mencicil rumah namun penghasilan terbatas, katakanlah hanya Rp5 juta, sangat penting untuk mengetahui trik menjalani masa KPR agar cepat lunas. Ini berguna juga supaya perencanaan keuangan bulanan Anda terkendali dan terhindar dari kredit macet. Simak tipsnya berikut ini:

Sesuaikan Keadaan


Mengingat penghasilan yang terbatas, maka pilihan lokasi bertempat tinggal tidak mungkin berada di tengah kota. Sebab harga lahan sudah pasti tinggi begitupun harga rumahnya.

Oleh karenanya, jika Anda menginginkan rumah dengan harga yang tidak terlalu mahal, Anda dapat mengajukan KPR untuk rumah tipe kecil yang terletak di kota penyangga seperti Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Ini turut bertujuan menghindarkan Anda dari cicilan yang terlalu besar. Selain itu, uang Anda juga tidak akan terkuras untuk membayar uang muka.

Hitung dengan Tepat


Jumlah angsuran adalah harga rumah dikurangi uang muka. Rata-rata nominal uang muka yang dipatok pengembang saat ini adalah 10%-15% dari harga jual rumah.

Artinya, 90%-85% sisanya merupakan pokok angka yang akan dibayar dengan metode angsuran atau cicilan. Dalam pembayaran cicilan, selain angsuran, Anda juga harus memperhitungkan bunga.

Berapapun cicilan KPR yang akan Anda bayar nantinya, sebaiknya tidak lebih dari 40% penghasilan Anda. Karena bank di Indonesia hanya akan menyetujui cicilan yang tidak lebih besar dari 30% penghasilan.

Berikut ini contoh sederhana perhitungan cicilan KPR:


Misalnya membeli rumah dengan harga Rp185 juta dengan tenor 15 tahun. Maka perhitungannya sebagai berikut:

Uang muka 15% = 15/100 X Rp185 juta = Rp27.750.000

Sisa yang harus dibayar dengan cicilan = Rp157.250.000

Perlu dicatat, angka Rp157.250.000 juta ini merupakan pokok kredit dan bukan angka pasti yang harus dilunasi. Ada tambahan bunga kredit yang harus dibayar tiap bulan bersamaan dengan cicilan.

Besaran bunga akan ditentukan sesuai dengan suku bunga bank yang berlaku saat itu. Jika suku bunga tetap yang berlaku adalah 10%, maka perhitungannya adalah:

A1 = Rp157.250.000 (pokok kredit)

A2 = 15 (lama angsuran) = 15 x 12 bulan = 180 bulan

A3 = 10% (bunga)

Dengan menggunakan kalkulator KPR, diperoleh nominal cicilan KPR yang harus dibayar tiap bulannya sebesar Rp1.689.817.

Dengan melihat contoh perhitungan di atas, dapat ditentukan penghasilan yang cocok untuk membeli rumah dengan harga Rp185 juta. Mari hitung Rp1.689.817 dibagi 30%. Maka akan diperoleh hasil Rp5.632.723.

Dengan demikian dapat disimpulkan, jika pendapatan Anda berkisar antara Rp5 juta ke atas (tidak sampai Rp6 juta), maksimal cicilan KPR yang dapat Anda ambil tidak boleh lebih dari Rp1.689.817 sampai Rp1,8 juta.

Bagaimana Pengaturan Gajinya?


Dalam ilmu perencanaan keuangan sebaiknya Anda mengalokasikan penghasilan untuk beberapa pos berikut ini:

50%-60% untuk biaya hidup bulanan.
20% untuk tabungan dan investasi sesuai tujuan finansial.
10% untuk dana darurat.
Maksimal 30% untuk cicilan rumah.
Dari pos di atas, kebutuhan gaya hidup masuk kedalam 50%-60% biaya bulanan, di mana hanya 20% saja yang boleh dihabiskan.

Jika Anda mampu, 20% pos untuk kebutuhan gaya hidup ini sebaiknya diperkecil ‘jatahnya’ menjadi hanya 10%.

Sementara sisanya lagi (10%) dialokasikan untuk pos darurat KPR, berjaga-jaga apabila suku bunga bank mendadak naik drastis.
Share on Google Plus
Adverticement - Match Content

0 comments:

Post a Comment