Sambut Usul Indosat, Menkominfo Cari Formula Tarif Bawah Layanan Data

Usulan Indosat Ooredoo yang meminta pemerintah campur tangan dalam urusan tarif batas bawah layanan data atau Internet berbasis seluler, disambut oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, yang berkata akan mencari formula atas masukan tersebut.


Rudiantara berkata pihaknya mungkin akan mencari formula atau rumusan, dan selama dia menjadi menteri, dia berkata tidak akan mengeluarkan "floor price" terhadap tarif data itu sendiri. Dia percaya harus tetap ada kompetisi yang dilakukan perusahaan telekomunikasi dan memberikan pilihan bagi masyarakat.

"Bukan angka, tapi formula. Bagaimana operator menemukan strategi manuver untuk kompetisi. Tidak diperbolehkan juga predatory pricing," kata Rudiantara dalam diskusi bertajuk "Mencari Tarif Data yang Ideal" di Jakarta, Rabu (26/7).

Selanjutnya, untuk keselamatan atau kelangsungan hidup operator telekomunikasi itu sendiri, Rudiantara berkata itu semua berada di tangan masing-masing perusahaan yang harus "pintar-pintar" mengembangkan bisnis dan potensi.

Formula di Sekitar Yield Data


Formula atau rumusan tarif batas bawah layanan data itu, menurut Rudiantara akan diposisikan pada level yield data. Dalam industri telekomunikasi, yield data merupakan total pendapatan dari layanan data yang telah dibagi dengan total trafik data.

Hal ini sejalan dengan usulan Alexander Rusli selaku Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo. Dia mengajak operator telekomunikasi dan regulator di Indonesia untuk berunding soal formula yang ada di sekitar yield data. Yield data dari operator telekomunikasi Indonesia sudah mengalami penurunan pendapatan sejak tiga tahun lalu, sementara trafik data tumbuh signifikan, dan ini dikhawatirkan berbahaya untuk masa depan industri telekomunikasi.

Hal ini bisa terjadi, salah satunya karena banyak operator seluler yang terjebak dalam perang tarif data, dan ini membuat mereka menjual data dengan harga di bawah biaya produksi.

Indosat membuka kemungkinan jika perundingan dimulai dengan membicarakan data jenis teknologi 4G LTE yang menjadi fokus masa depan pertumbuhan. Tak menutup kemungkinan juga berbicara soal 2G dan 3G.


"Kita harus mulai diskusi sekarang, sebelum terlambat. Korban dari ini semua akan berpengaruh ke kualitas layanan, investasi berkurang, dan yang akan sangat merasakannya adalah pelanggan," ujar Alex.

Indosat melihat Kemkominfo juga bisa menetapkan tarif batas bawah seperti yang berlaku di industri transportasi. Sekilas aturan semacam ini memang seolah tidak pro persaingan, tetapi ini untuk jangka panjang akan menyelamatkan kepentingan industri dan pelanggan.

Kondisi persaingan bebas tanpa regulasi seperti ini mengakibatkan imbal hasil yang diperoleh atas layanan data tidak memadai sehingga mengurangi kemampuan operator dalam mempertahankan kualitas, apalagi memperluas layanan.

Indosat memaparkan bahwa pendapatan yield data (total pendapatan data dibagi dengan total trafik data) mereka terus turun sejak tahun lalu. Tercatat yield data pada kuartal pertama 2016 sebesar Rp 32.000 per gigabyte (GB), lalu angka ini turun pada kuartal ketiga 2016 menjadi sebesar Rp 17.000 per GB, lalu pada kuartal pertama 2017 sebesar Rp 14.000 per GB. Alex berkata hal serupa juga dialami oleh Telkomsel dan XL Axiata.


Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menyatakan dukungan terhadap usul Indosat terkait tarif batas bawah layanan data. Ketua ATSI Merza Fachys berkata tarif data di Indonesia memang terbilang murah, sementara trafik meningkat pesar, dan saat ini terjadi dilema tarif murah.

Oleh karena itu, Merza sepakat butuh dukungan pemerintah dalam memperbaiki efisiensi. "Perlu ada formula dasar dalam menentukan harga," ujar Merza.

Aturan batas bawah pada layanan data bisa memperbaiki kinerja operator seluler yang kemudian akan berdampak pada pendapatan pajak maupun bukan bajak, serta akan meningkatkan Kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi (Universal Service Obligation/USO).
Share on Google Plus
Adverticement - Match Content

0 comments:

Post a Comment